MAKANAN KHAS KEDIRI
‘Tahu’ apabila kita mendengar kata tahu yang tergambar adalah makanan
yang bahan dasarnya dari kedelai, warnanya putih, bentuknya kotak,
kenyal dan identik sebagai makanan orang desa. Tetapi jangan heran, ada
yang beda dengan tahu asli Kota Kediri. Tahu tidak lagi berwarna putih
tetapi kuning dan biasa disebut tahu takwa. Tahu kuning ini adalah
salah satu produk unggulan Kota Kediri. Sehingga bila anda berkunjung
ke Kota Kediri terasa kurang lengkap jika pulang tidak membawa
oleh-oleh tahu kuning.Distribusi tahu kuning ini terpusat di Jalan Yos Sudarso dan Jalan
Patimura dimana sepanjang jalan itu berderet perusahaan sekaligus toko
tahu kuning yang sudah berdiri puluhan tahun.Tahu ini adalah produksi agribisnis khas kediri yang hanya dapat di temukan di kota Kedri so jika kalian membawa oleh-oleh ini dapat di pastikan anda baru saja berwisata dikota Kediri.
sumber :https://id-id.facebook.com/notes/kota-kediri/kuliner-gurihnya-tahu-kuning-oleh-oleh-khas-kota-kediri/10150319146407136
KESENIAN KHAS KEDIRI
Jaranan adalah salah satu kesenian khas dari Kabupaten Kediri, atau
lebih dikenal dengan nama Kuda Lumping, eh, mungkin sama mungkin beda.
Ciri khas dari kesenian ini adalah terdapat beberapa penari yang
menunggangi kuda-kuda-an yang terbuat dari anyaman bambu yang dihias
sedemikian rupa. Dicat warna-warni dengan lukisan stilasi bentuk kuda
dengan jambul dan ekor dari sisiran tali rafia.
Dalam aksinya, jaranan selalu membawa sebuah kesan magis. Terlihat
dari make up dari penari yang tegas memberikan kesan garang dan magis.
Beberapa aksesoris yang saya lihat begitu khas adalah “udeng-udeng” yang
dipakai di kepala dan “krincing” yang dipakai di kaki, entah apa
namanya yang jelas itu adalah gelang yang dipakai di kaki yang dipasangi
beberapa klintingan (bel kecil).
Nah, dibawah ini adalah beberapa foto dari Jaranan dari Sentanu Putro
yang digelar di pelataran depan Gua Selomangleng Gunung Klotok kemarin.
Sejauh yang saya ketahui tentang Jaranan, Jaranan seperti mempunyai
sebuah, istilahnya, paguyuban sendiri yang selalu nama belakangnya
terdapat kata “Putro”.
Karena saya sedikit merinding setiap melihat Jaranan karena tarian,
musik serta nyanyian yang membawa kesan magis, maka kemarin saya hanya
memotret saja tanpa bertanya-tanya lebih dalam kepada para warok, eh,
apa ya namanya, pokoknya seseorang yang memakai baju hitam yang
istilahnya jadi tukang nggambuhi sang penari agar bisa kerasukan ketika
sedang beraksi. Saya kemarin hanya sempat bertanya tentang tarian apa
yang sedang dibawakan karena semua penari seperti kerasukan makhluk
halus dan mereka menari-nari dengan sendirinya seiring terdengarnya lagu
jawa yang diiringi oleh musik Gamelan, yang ketika dihayati rasanya
menyayat hati. Sang penari menari dengan mata yang terlihat putih semua
dengan posisi tangan seperti mencengkeram. Ngeri dan Magis.
Itulah dia, sebuah kesenian yang alhamdulillah masih banyak peminat
dan yang mau melestarikan warisan budaya tersebut. Jaranan ini adalah kesinian khas kediri ini dibuktikan dengan adanya pembuatan batik bercorakkan jaranan yang bertittlekan KHAS KEDIRI
“lebih baik kamu datangi tempat-tempat sejarah di Kediri dan
berkontemplasi dengan budaya-budaya yang sudah ada, nanti akan kau
dapatkan ciri khas dari Kediri dengan sendirinya dalam karya Batikmu”
sumber :http://tiwwidy.wordpress.com/2012/08/27/jaranan-kesenian-khas-kediri/
BANGUNAN KHAS KEDIRI "SIMPANG LIMA GUMUL"
Monumen Simpang Lima Gumul atau biasa disingkat SLG adalah salah satu bangunan yang menjadi ikon Kota Kediri yang bentuknya menyerupai Arc de Triomphe yang berada di Paris, Perancis. SLG mulai dibangun pada tahun 2003 dan diresmikan pada tahun 2008, yang digagas oleh Bupati Kediri saat itu, Sutrisno. Bangunan ini terletak di Desa Tugurejo, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tepatnnya di pusat pertemuan lima jalan yang menuju ke Gampengrejo, Pagu, Pare, Pesantren dan Plosoklaten, Kediri.
Jika Arc de Triomphe dibangun untuk menghormati para pejuang yang bertempur dan mati bagi Perancis dalam Revolusi Perancis dan Perang Napoleon, namun belum ada kejelasan mengapa dan untuk menghormati siapa Monumen Simpang Lima Gumul Kediri ini dibangun.. Dalam beberapa sumber menyebutkan, bahwa didirikannya monumen ini dikarenakan terinspirasi dari Jongko Jojoboyo, raja dari Kerajaan Kediri abad ke-12 yang ingin menyatukan lima wilayah di Kabupaten Kediri.
Selain sebagai ikon sebuah kota, saat ini SLG juga menjadi sentra (pusat) ekonomi dan perdagangan baru (Central Business District) di Kabupaten Kediri, sehingga diharapkan dapat membuat perekonomian Kediri semakin bertambah maju.
Monumen Simpang Lima Gumul berlokasi di kawasan yang strategis dan
dilengkapi dengan beragam sarana umum, seperti gedung pertemuan (convention hall), gedung serbaguna (multipupose), Bank daerah, terminal bus
antar kota dan MPU (Mobil Penumpang Umum), pasar temporer (buka pada
waktu-waktu tertentu) Sabtu-Minggu dan sarana rekreasi seperti wisata
air Water Park Gumul Paradise Island,bangunan ini adalah bentuk dari realisasi pajak yang dibayarkan oleh rakyat kediri.merupakan icon masyarakat kediri bangunan yang begitu megah dan asyik buat nongkrong bagi kawula muda .
Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Simpang_Lima_Gumul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar